Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Bali pada kesempatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Dr. Ahmad Ta’rifin, MA, dengan tujuan pertama yakni pondok pesantren Bali Bina Insani. Hal ini sangat penting bagi mahasiswa PAI untuk mengkaji secara langsung tentang manajemen, kurikulum maupun sistem tata kelola sebuah pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan non formal asli Indonesia yang telah berperan penting dalam sistem pendidikan Islam. Pengalaman ini diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa dalam mengembangkan potensi dan keahlian yang dimilikinya setelah menjadi sarjana PAI.

Pondok Pesantren ini terletak di Dusun Meliling, Desa Kerambitan, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia. Kehadiran mahasiswa disambut dengan tari Pendet oleh tiga orang santriwati, kemudian pemaparan profil pondok disampaikan oleh bapak Yuli Saiful Bahri, S.Pd.I, M.Pd selaku sekretaris yayasan, menurutnya toleransi yang berkembang di Pondok Pesantren Bali Bina Insani tidak bisa lepas dari sejarah pendirian sekolah asrama tersebut. Kebiasaan bertoleransi yang berkembang di Pondok Pesantren Bali Bina Insani telah terbentuk ketika dirintis pada 1990 oleh H. Ketut Immaduddin Djamal. Berdasarkan informasi yang beliau sampaikan, bahwa di pesantren ini, terdapat 73 guru, adapun dari jumlah itu, guru yang beragama Hindu ada 16 orang sampai sekarang ini.

Adapun sambutan berikutnya disampaikan oleh ketua program studi PAI, Dr. Ahmad Ta’rifin, MA, beliau menyampaikan rasa syukur yang tak terhingga kepada ketua yayasan La Royba Bali Bina Insani, pengasuh pondok pesantren dan kepada dewan pengajar atas sambutan maupun kesempatan yang telah diberikan bagi mahasiswa PAI untuk mengkaji manajemen, kurikulum dan yang tidak kalah penting adalah pengalaman langsung dari pelaku sejarah tentang perjuangannya dalam mendirikan pondok pesantren, khususnya di wilayah Bali yang notabene populasi muslimnya minoritas.

Agenda berikutnya adalah berkunjung ke SMA Saraswati 1 Denpasar, kedatangan rombongan KKL di sekolah ini pun disuguhi tarian penyambutan tamu yang menjadi ciri khas Bali. Selanjutnya sambutan pertama disampaikan oleh Kepala SMA Saraswati 1 Denpasar, Ir. I Made Budiadnyana, M.Pd, beliau menerima rombongan dengan hangat dan memperkenalkan seluruh jajaran guru yang hadir pada acara tersebut sekaligus sebagai narasumber bagi mahasiswa dalam menggali informasi tentang manajemen kesiswaan Ibu Anak Agung Ayu Mas Sukmawati, S.S sebagai wakil kepala bidang kesiswaan, dan Bapak Bagus Putu Pramana Putra, S.Kom, MMSI sebagai wakil kepala bidang Humas. Sambutan berikutnya dari ketua program studi PAI, Dr. Ahmad Ta’rifin, MA, “kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas SMA Saraswati 1 Denpasar, khususnya kepada Kepala Sekolah, Bapak Ir. I Made Budiadnyana, M.Pd yang telah memberikan kesempatan atas kunjungan dan mempersilahkan untuk studi banding kepada seluruh peserta KKL Prodi PAI UIN KH. Abdurrahman Wahid. Adapun pesan saya kepada teman-teman mahasiswa, bahwa tujuan kegiatan KKL ini merupakan sarana untuk belajar langsung di Lapangan mengenai sistem tata kelola lembaga pendidikan, manajemen pembelajaran, motivasi untuk menjadi guru profesional seperti dewan guru yang mengabdikan diri di lembaga pendidikan ini hingga menjadi sekolah favorit di wilayah Denpasar".

Pada sesi berikutnya adalah pemaparan tentang sistem tata kelola administrasi sekolah yang dipaparkan oleh Bapak Bagus Putu Pramana Putra, S.Kom, MMSI selaku wakil kepala bidang Humas, beliau menyampaikan bahwa seluruh administrasi sekolah, mulai dari korespondensi, informasi struktur sekolah, data guru, data siswa, data dan jadwal mata pelajaran, data kehadiran guru dan siswa, data sarana dan prasarana sekolah, dan berbagai informasi sekolah lainnya telah kami bangun dalam sebuah website dengan platform SIAKAD, sehingga memudahkan bagi seluruh elemen sekolah maupun masyarakat umum guna mengakses seluruh informasi tentang SMA Saraswati 1 Denpasar kapanpun dan dimanapun selama terhubung dengan internet.

Beliau juga menyampaikan bahwa di sekolah ini sudah menerapkan kurikulum Merdeka Belajar, namun di kelas 12 masih menggunakan kurikulum 2013, sebagai penutup beliau menyampaikan bahwa di sekolah ini sekarang menerapkan 2 jenis kurikulum. Setelah acara sambutan dan pemaparan profil sekolah, Bapak Bagus Putu Pramana Putra, S.Kom, MMSI selaku wakil kepala bidang Humas mempersilahkan kepada seluruh peserta untuk menggali data yang diperlukan, kesempatan ini pun dimanfaatkan oleh seluru peserta KKL Prodi PAI UIN KH. Abdurrahman Wahid dengan melakukan wawancara kepada dewan guru, tenaga kependidikan dan kepada siswa dengan berkeliling di lingkungan sekolah.

Pada kegiatan KKL kali ini Prodi PAI juga melakukan 2 momentum yang sangat penting dalam memotivasi mahasiswa, yakni selain melakukan kunjungan kerja ke instansi pendidikan untuk mempelajari manajemen, kurikulum dan pengelolaan civitas akademik, rombongan KKL 2023 semester gasal ini juga melakukan ziarah ke makam keramat Raden Ayu Siti Khadijah atau Gusti Ayu Made Rai yang terletak di Jl. Bakutaru, Pemecutan, Denpasar Barat, Denpasar, Bali. Dalam kesempatan tersebut seluruh rombongan membacakan Surat Yaasiin dan Tahlil yang dipimpin oleh Bapak Dr. Ghufron Dimyati, M.Pd.I. Raden Ayu Khadijah adalah putri Raja Pemecutan III yang bernama Arya Ngurah Pemecutan yang bergelar Ida Bharata Maharaja Sakti, putri raja memeluk agama Islam setelah menjadi istri Raja Bangkalan Madura Cakraningrat IV.

Sedangkan momentum kedua adalah kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan oleh dosen dari Program Studi PAI FTIK UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan dengan beberapa dosen dari STAI Denpasar Bali. Dalam FGD tersebut membahas tentang Implementasi Moderasi Beragama Pada Kurikulum Program Studi Keguruan, acara tersebut diikuti oleh Ketua Program Studi PAI Dr. Ahmad Ta’rifin, M.A, sekretaris Program Studi PAI Muhammad Syaifudin, M.Pd, dan beberapa dosen Program Studi PAI diantaranya adalah Dr. Ghufron Dimyati, M.Pd.I, Arditya Prayogi, M.Hum, Ardiyan Darutama, M.A. dan Novi Murtaziq, S.E.Sy selaku pengelola Program Studi PAI. Selanjutnya peserta FGD dari STAI Denpasar Bali diantaranya adalah Dr. Sudarsono, M.Pd.I, Rusmayani, M.Pd, Drs. Imam Muhayat, MA, Nur Wahyudi, S.Pd.I, M.Pd.I, Sahrial Ardiansyah, SHI, M.H, Iswahyuni, S.P, MMA.

Implementasi moderasi beragama pada kurikulum pada Program Studi Keguruan menjadi permasalahan yang menarik untuk diperkuat eksistensi maupun proses internalisasinya, terutama dalam memberikan bekal bagi calon sarjana agama dalam menerapkan ilmunya di masyarakat nanti. Adapun out put dari FGD tersebut adalah menghasilkan Memorandum of Agreement (MoA) antara Program Studi PAI FTIK UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan dengan STAI Denpasar Bali. Poin penting dari MoA tersebut di atas adalah kesepakatan kerjasama antara dosen Program Studi PAI dan dosen dari STAI Denpasar Bali dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pertukaran mahasiswa sebagai wujud dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Praktikum Keguruan Terpadu (PKT) dan beberapa kegiatan lainnya yang masuk dalam lingkup Tri Dharma Perguruan Tinggi.